Minggu, 07 November 2010

Keberuntungan dalam Batu Gambar

Robby berkali-kali mengelus batu alam yang bertengger di cincin jari manisnya. Berulang kali pula ia berkisah, batu dengan karakter kura-kura pada bagian dalamnya itu telah ditawar Rp 25 juta. Namun, ia memilih mempertahankannya.
Batu akik semacam miliknya itu, diyakini Robby, mendatangkan keberuntungan alias hoki. Apalagi batu gambar itu hanya satu- satunya. Tak akan pernah ada duanya lagi.

Gb.01 Batu Bergambar KUDA NIL MENYUNDUL BOLA
Jika Robby membanggakan batu gambarnya, beda lagi dengan Sam Sianita yang mempertontonkan batu berkarakter kantong semar. Ia baru akan melepas seharga Rp 5 miliar!
Diukir alam, kantong semar di dalam batu itu bagai lukisan bercorak warna yang indah. Kantong semar dimitoskan pembawa keberuntungan. Keberuntungan diharapkan terpancar dalam hidup pemiliknya.

Gb.02 Batu Bergambar Burung Merak
Keberuntungan itu pula yang membuat batu gambar memiliki nilai tersendiri. Berasal dari bongkahan besar batuan, perajin batu gambar belum tentu menemukan batuan dengan corak gambar yang indah. Gambar yang muncul dari dalam sebuah batu-hasil proses geologi jutaan tahun- merupakan garis keberuntungan tersendiri. Energi yang dihasilkannya diyakini sangat besar.
Gb.03 Batu Bergambar Orang Berjubah
Batu gambar sejatinya sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Di Museum Leiden, Belanda, hingga kini masih terpajang batu gambar kekayaan Tanah Air.
Batu gambar memiliki keunggulan keindahan seni alami dibandingkan dengan batu mulia lain. "Batu lain hanya mengandalkan teknik pemotongan dan kadar karat, bukan nilai seni," ujar Sam.
Sam, yang juga Ketua Komunitas Batu Gambar Indonesia, mengaku prihatin. Pasalnya, masyarakat Indonesia belum bangga menggunakan kekayaan batu alam kekayaan sendiri. Peminat batu mulia masih cenderung melirik batu impor, seperti opal dari Australia atau batu giok China.
Padahal, batu akik atau agate yang menjadi obyek eksplorasi mencari gambar alami itu melimpah. Di antaranya, banyak ditemukan di wilayah Pacitan, Garut, Sangiran, Nusakambangan, dan Nusa Tenggara Timur.
Seiring statusnya sebagai batuan lokal, unsur mitologi kental mengiringi batu gambar, yang berkisah seputar cinta kasih, kedamaian, kesuburan, kesabaran, tolak bala, dan wibawa.
Kasatmata
Keindahan seni batu gambar mudah dinikmati kasatmata tanpa harus menggunakan alat bantu yang rumit. Mengamati batu gambar sembari menduga-duga wujud gambar yang ada di dalamnya memiliki keasyikan tersendiri. Pamor batu gambar kian mudah disaksikan dengan menerawang menggunakan senter.
Gb.04 Batu Bergambar Lapadz Allah
Batu gambar diambil dari bongkahan batuan inti pegunungan atau perbukitan; lalu diiris, digerinda, dan dipoles. Batu gambar kualitas terbaik biasanya memiliki gambar di dalam batu dengan corak gambar yang jelas, pancawarna, dan memiliki pamor atau bias kristal. Batu gambar nan cantik itu bisa digunakan sebagai cincin, gelang, kalung, bros, maupun anting-anting.
Saat ini, bisnis batu gambar masih terbentur ketiadaan patokan harga. Harga batu gambar berada pada rentang Rp 1 juta hingga Rp 5 miliar. Beberapa gambar yang terlukis di dalam batu-batu itu, antara lain, karakter bunga tulip, burung merak, bambu kuning, hingga pena emas.
Tanpa kebanggaan menggunakan batu lokal sebagai perhiasan, batu gambar akan terus diposisikan sebagai batu bernilai rendah. Keindahan lukisan alam pada cetakan batu agate bisa tersiakan.
Di sana, dalam keindahan lukisan alam, manusia bisa semakin mengingat pencipta-Nya. Jangan lupa pula menjaga kelestarian dan keberlanjutan alam. (MAWAR KUSUMA)
( Tulisan ini disalin dari www.Kompas .com. Dilengkapi dengan Foto Batu Gambar Pribadi. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan tentang Batu Akik Gambar.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar